• Home
  • Profile
  • News
  • Event
  • Pebalap Indonesia Raih Podium di Etape 6 Tour de Singkarak

    Pebalap Indonesia Raih Podium di Etape 6 Tour de Singkarak

    Pembalap sepeda nasional yang membela tim Pegasus, Dadi Suryadi, sukses menduduki podium tiga di etape 6 Tour de Singkarak, Kamis 12 Juni 2014. Dadi kalah dari pembalap Dubai, Soufiane Haddi, dan pembalap timnas Jepang, Uchima Kohei.

    Memulai start dari Pasar Padang Panjang, Kohei sukses menempuh rute sejauh 111 kilometer dengan catatan waktu 2 jam 37 menit dan 48 detik. Kohei mulai memimpin jalannya lomba usai tanjakan grade 3 di kilometer 83, sekitar 28 kilometer menjelang finish. Kohei sukses mendahului dua pembalap di depannya dan memimpin hingga akhir lomba.

    "Saya memang tidak terlalu kuat di tanjakan, tapi setiap selesai tanjakan selalu ditutup dengan turunan, dan saya bisa memaksimalkan itu untuk melaju ke depan karena itu spesialisasi saya," kata Kohei usai balapan.

    Hasil ini memperkuat posisi Dadi sebagai pimpinan klasemen umum pembalap ASEAN dan berhak atas red and white jersey. Yellow jersey masih dipegang Amir Zargari dari tim Pishgaman Yazd dengan catatan waktu terbaik 17 jam 23 menit dan 04 detik.

    Sejauh ini, Iran masih menempatkan enam pembalap di atas klasemen kategori umum pembalap. Dadi sukses menyodok ke peringkat tujuh, tertinggal 6 menit 19 detik dari pimpinan lomba.

    Di etape 7 yang digelar besok, Jumat 13 Juni 2014, pembalap akan menempuh rute sepanjang 167,5 kilometer, dari Sijunjung ke Dharmasraya. Etape 7 didominasi jalur datar, dan sejumlah pembalap mengaku akan bertahan guna mengamankan posisi.

    "Besok saya akan mencoba bertahan bersama rombongan untuk menghemat tenaga mengingat etape 8 cukup berat dan panjang," kata Dadi.

    sumber: Viva News

    Sate Ajo Laweh Padang Khas Pariaman

    Sate Ajo Laweh Padang Khas PariamanSelain rendang yang telah dinobatkan sebagai makanan paling lezat di dunia, tahukah Anda ada satu lagi kuliner khas Sumatera Barat yang juga memiliki gelar bergengsi?

    Kuliner tersebut adalah sate Padang. Berbeda dari sate yang sering kita nikmati, sate Padang mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dari jenis sate lainnya di nusantara seperti sate Madura, sate Ponorogo, atau sate klathak dari Yogyakarta.

    Sate Pariaman adalah salah satu varian yang mudah ditemukan di Kota Padang. Jika anda ingin menikmati nikmatinya Sate Piaman, maka salah satu tempat yang wajib anda kunjungi adalah Sate Ajo Laweh Padang Khas Pariaman. Bagi warga Padang sendiri, nama “Ajo Laweh” sudah pasti merujuk ke daerah Pariaman, karena panggilan Ajo hanya ditujukan pada laki-laki asal Pariaman.

    Di Sate Ajo Laweh, anda dapat menikmati sate Pariaman dengan racikan resep yang berbeda, yakni bahan dasar daging sapi segar yang direbus hingga empuk, dengan bumbu bawang merah dan putih, bermacam rimpang-rimpangan, merica, ketumbar, dan rempah-rempah lain yang sering digunakan dalam masakan Timur Tengah seperti jintan, star anise, dan kapulaga.

    Tidak heran jika bumbu sate Pariaman beraroma sedikit tajam dan menggugah selera siapa pun untuk segera mencicipinya. Sate Piaman ini lebih nikmat dihidangkan dalam keamanan hangat, dengan garnish bawang goreng yang banyak. Nah, cobalah nikmati varian Sate Padang ini dengan campuran kerupuk kulit, anda pasti akan ketagihan!

    Makam Muhammad Yamin Sawahlunto

    Makam Muhammad Yamin SawahluntoMakam Muhammad Yamin di Talawi, di tempat dimana ia dilahirkan, kami kunjungi dalam perjalanan dari Batusangkar menuju Sawahlunto beberapa bulan lalu.

    Makam Muhammad Yamin berada di sebuah bangunan kayu dengan arsitektur adat Minangkabau di tengah sebuah kompleks luas di tepi jalan besar kec. Talawi, Sawahlunto.

    Muhammad Yamin yang dilahirkan pada 23 Agustus 1903 dan meninggal di Jakarta pada 17 Oktober 1962, adalah seorang pakar hukum, sastrawan, politikus, konseptor dasar negara, pencetus sumpah pemuda, pemikir, ahli bahasa, penggali sejarah, orator, dan juga pencipta lambang Polisi Militer.

    Penanda di bagian depan di atas tembok yang mengelilingi Makam Muhammad Yamin di Talawi, Sawahlunto. Karena jasa-jasanya yang sangat besar, Pemerintah Indonesia memberikan anugerah gelar Pahlawan Pergerakan Nasional kepada Muhammad Yamin pada tahun 1973.

    Makam Muhammad Yamin Sawahlunto

    Makam Muhammad Yamin berada di dalam bangunan terbuka berbentuk gonjong beratap ijuk yang disangga dua belas buah tiang kayu kokoh, beralaskan bilah-bilah papan.

    Pendidikan terakhir Muhammad Yamin adalah tamat Rechtshogeschool di Jakarta tahun 1932. Sejak muda ia giat dalam berbagai pergerakan politik, diantaranya menjadi Ketua Jong Sumatranen Bond (1926-1928), Ketua Indonesia Muda (1928), dan salah satu pencetus Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

    Sambut Kemeriahan Tour de Singkarak 2014 di Ranah Minang

    Yuk ke Lapangan Segitiga, seru tetangga-tetangga saya kala itu. Semua orang tampak bersemangat. Betapa tidak, mereka ingin melihat langsung bule-bule keren yang gagah diatas sepeda-sepedanya. Bahkan, tidak sedikit cewek-cewek berusaha mencuri-curi kesempatan untuk berfoto ria dengan pebalap-pebalap itu. Begitu meriahnya Sawahlunto di kala itu.

    Ya, kemeriahan dan peristiwa yang selalu ditunggu-tunggu Ranah Minang itu adalah Tour de Singkarak. Termasuk kami yang tinggal di Sawahlunto. Kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International). Seperti yang kita ketahui, kejuaraan balap sepeda ini diselenggarakan setiap tahun di Sumatera Barat. Dan Danau Singkarak yang akan menjadi bagian dari jalur lintasan Tour de Singkarak seperti dengan nama kejuaraan ini.

    Foto: Tour de Singkarak 2009. Lokasi: Lapseg (Lapangan Segitiga) Sawahlunto

    Pada tahun lalu, saya sempat hampir tidak bisa menyaksikan kejuaraan ini. Saat itu disaat yang bersamaan saya lagi bertugas di tempat yang tidak mungkin akan dilalui pebalap-pebalap internasional ini. Untung saja saat itu saya bisa menyelesaikan tugas saya dengan cepat dan saya bergegas untuk pulang ke Sawahlunto.

    Sekarang kabar gembiranya, bulan Juni 2014 pebalap-pebalap dunia itu "baliak" ke Sumatera Barat. Informasi yang saya dapatkan Tour de Singkarak 2014 ini akan melombakan 9 etape yang berjarak total 1.250 km dan berhadiah total Rp 1,3 miliar. Kejuaraan ini juga akan melintasi keindahan alam dan budaya penuh pesona dari 18 Kabupaten / Kota di Sumatera Barat yang melibatkan 20 team terdiri dari 2 Pro Continental Team, 14 Continental Team/ National Team dan 4 Indonesia Team.

    Tour De Singkarak 2013 Sumatera BaratTidak hanya di Sawahlunto, seluruh masyarakat Ranah Minang pasti sangat bergembira menyambut kemeriahan Tour de Singkarak yang keenam ini.

    Suatu kebanggaan dan nikmat yang luar biasa bagi masyarakat Sumatera Barat. Selain dapat langsung melihat pebalap-pebalap dunia berpacu, mereka juga sangat diuntungkan dengan adanya keramaian tersebut. Tidak sedikit pebisnis-pebisnis hingga pedagang kaki lima omsetnya berlipat ganda saat itu. Hotel-hotel, warung-warung, penjual es, penjual sate, penjual bakso dan masih banyak lagi.

    Dampak lainnya, dari segi koordinasi dan sinergitas, Tour de Singkarak juga dinilai sebagai event promosi pariwisata terbaik dari 41 event tetap yang digelar Kemenparekraf. Sinergitas itu terlihat dari kekompakan para pimpinan daerah dalam mendukung kegiatan tersebut. Gubernur berikut para wali kota dan bupati selalu menghadiri langsung rapat koordinasi.

    Harapan saya, dengan adanya kejuaraan Tour de Singkarak ini adalah maksimalnya peningkatan perekonomian Sumatera Barat melalui sektor pariwisata, perdagangan, jasa perhotelan dan sektor-sektor lainnya hingga memancing masuknya investasi. Nah, untuk melengkapi pengetahuan teman-teman tentang Tour de Singkarak, berikut adalah data-data Tour de Singkarak dari 2009 hingga 2013:
    • Edisi pertama, diselenggarakan pada 29 April hingga 3 Mei 2009. Tour de Singkarak 2009 ini melombakan 4 etape yang melintasi 4 kabupaten dan kota di Sumatera Barat dengan menempuh jarak 459 km. Juara: Ghader Mizbani Iranagh (Iran) dari tim Tabriz Petrochemical

    • Edisi kedua, diselenggarakan pada 1 Juni hingga 6 Juni 2010. Tour de Singkarak 2010 ini melombakan 6 etape dengan total jarak yang ditempuh mencapai 551,7 km. Juara: Ghader Mizbani Iranagh (Iran) dari tim Tabriz Petrochemical


    • Edisi ketiga, diselenggarakan pada 6 Juni hingga 12 Juni 2011. Tour de Singkarak 2011 melombakan 7 etape yang melintasi 12 kabupaten dan kota di Sumatera Barat dengan menempuh jarak 743,5 km. Juara Amir Zargari (Iran) dari tim Universitas Azad


    • Edisi keempat, diselenggarakan pada 4 Juni hingga 10 Juni 2012. Tour de Singkarak 2012 ini melombakan 7 etape dengan total jarak yang ditempuh mencapai 854 km. Juara: Óscar Pujol Muñoz (Spain) dari tim Universitas Azad


    • Edisi kelima, diselenggarakan pada 2 hingga 9 Juni 2013. Tour de Singkarak 2013 melintasi 9 kabupaten dan 7 kota di Sumatera Barat dengan menempuh jarak 1.000 km lebih. Juara: Ghader Mizbani Iranagh (Iran) dari tim Tabriz Petrochemical


    Galeri Tour de Singkarak. klik untuk memperbesar gambar
    Tour de Singkarak 2009
    Tour de Singkarak 2010
    Tour de Singkarak 2011
    Tour de Singkarak 2012
    Tour de Singkarak 2013


    Bagaimana teman-teman? Siap menanti Tour de Singkarak 2014?

    Lubang Jepang Bukittinggi

    Lubang Jepang Bukittinggi
    Lubang Jepang Bukittinggi adalah salah satu objek wisata sejarah yang ada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Lubang Jepang merupakan sebuah terowongan (bunker) perlindungan yang dibangun tentara pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan.

    Sebelumnya, Lubang Jepang dibangun sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang, dengan panjang terowongan yang mencapai 1400 m dan berkelok-kelok serta memiliki lebar sekitar 2 meter. Sejumlah ruangan khusus terdapat di terowongan ini, di antaranya adalah ruang pengintaian, ruang penyergapan, penjara, dan gudang senjata.

    Selain lokasinya yang strategis di kota yang dahulunya merupakan pusat pemerintahan Sumatera Tengah, tanah yang menjadi dinding terowongan ini merupakan jenis tanah yang jika bercampur air akan semakin kokoh. Bahkan gempa yang mengguncang Sumatera Barat tahun 2009 lalu tidak banyak merusak struktur terowongan.

    Lubang Jepang Bukittinggi
    Diperkirakan puluhan sampai ratusan ribu tenaga kerja paksa atau romusha dikerahkan dari pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan untuk menggali terowongan ini. Pemilihan tenaga kerja dari luar daerah ini merupakan strategi kolonial Jepang untuk menjaga kerahasiaan megaproyek ini. Tenaga kerja dari Bukittinggi sendiri dikerahkan di antaranya untuk mengerjakan terowongan pertahanan di Bandung dan Pulau Biak.

    Lubang Jepang mulai dikelola menjadi objek wisata sejarah di tahun 1984, oleh pemerintah kota Bukittinggi. Beberapa pintu masuk ke Lubang Jepang ini diantaranya terletak pada kawasan Ngarai Sianok, Taman Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi.

    Keindahan Taman Satwa Kandi Sawahlunto

    Keindahan Taman Satwa Kandi Sawahlunto"Taman Satwa Kandi" adalah sebuah obyek wisata yang unik karena pengunjung yang datang di tempat ini bisa menikmati 2 obyek menarik sekaligus.

    Selain bisa melihat koleksi satwa kebun binatang, di tempat ini terdapat juga sebuah danau yang bernama Danau Tandike.

    Taman Satwa Kandi diresmikan pada tanggal 1 Desember 2006 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu, yaitu Ir.Jero Wacik,SE. Lokasi ini tepatnya berada di Salak, kec. Talawi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.

    Koleksi satwa yang ada di Taman Satwa Kandi sekarang ini telah mencapai 108 ekor diantaranya seperti Gajah Sumatera, Unta, Beruang, Kangguru dan lain-lain.

    Satwa yang menghuni kandang, selain didatangkan dari sekitar Sawahlunto sendiri, beberapa diantaranya sengaja didatangkan dari luar provinsi Sumatera Barat. Satwa tersebut antara lain adalah 4 ekor Gajah Sumatera (didatangkan dari Pusat Latihan Gajah Minas Duri – Riau), 2 ekor Unta Punuk Satu, serta 2 pasang Kangguru dan 2 pasang Rusa Jawa (didatangkan dari Kebun Binatang Gembiraloka, Yogyakarta).

    Beberapa satwa yang telah jinak dan terlatih, dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung. Pengunjung bisa menaiki satwa-satwa tersebut. Contohnya Gajah, Unta, maupun Kuda dengan harga yang relatif terjangkau. Tentu saja hal tersebut akan semakin melengkapi koleksi satwa yang telah ada dan makin membuat obyek wisata kandi akan sayang apabila dilewatkan dalam daftar obyek wisata yang harus dikunjungi.

    Sikuai, Pantai Selatan Nagari Minang

    Kawasan disekitar Wisata Kandi :
    - Wisata air (sepeda air, perahu naga, speed boat, banana boat, bola-bola gila, dll)
    - Bermain Gokart
    - Bermain Motor
    - Flying Fox
    - Paint Ball
    - Dan lain-lain

    Jika berniat untuk berlibur, tidak ada salahnya mencoba Tempat Wisata yang satu ini.